Unik, 90 Ingkung Peringatan Malam 27 Romadhon, di Masjid Al Khoirot Banjaragung Bangsri

Editor; Miftah

AKTUAL-BERITA.COM – KABAR JEPARA

Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa pada bulan puasa karena keutamaan yang terdapat di dalamnya. Sejumlah hadits menyebut Lailatul Qadar terletak pada 10 malam terakhir Ramadan, spesifiknya malam 27.(6/4/2024).

Hadits yang menyebut Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadan berasal dari riwayat Ubay bin Ka’ab. Dikatakan dalam Shahih Muslim, Zirr bin Hubaisy RA mengatakan pernah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab, “Saudaramu Ibnu Mas’ud mengatakan, ‘Barang siapa beribadah di malam hari sepanjang tahun, maka dia mendapat Lailatul Qadar’.”

Para ulama berbeda pendapat terkait waktu terjadinya Lailatul Qadar. Selain pendapat yang menyebut terjadi pada malam 27, sebagian ulama menyebut Lailatul Qadar jatuh pada malam 21, 23, 25, 27 atau 29. Sebab, Rasulullah SAW bersabda,

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: “Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).


Setiap malam 27 Ramadhan warga Dukuh Sidomulyo Rw 4 , Desa Banjaragung, selalu memperingatinya dengan do’a bersama di Masjid Al Khoirot.

Uniknya, jamaah yang datang ke masjid, mereka membawa masakan makanan  dan juga dekem ayam, yang biasa disebut “Ingkung” oleh warga sekitar tradisi seperti ini sudah berjalan turun temurun, bahkan hampir di setiap hari besar Islam selalu ada acara yang di sertai sodaqoh Ingkung.

Kyai Zainul Ketua Takmir masjid Al khoirot menjelaskan, dekem atau ingkung dalam peringatan malam pitu likur ramadhan di Masjid Al Khoirot ini awalnya dirintis oleh KH. Nursyid atau yang biasa disapa mbah guru Nursyid.

“Awalnya mbah guru Nursyid yang merintis kegiatan yang baik ini menjadi bagian untuk kerukunan dan kekompakan jamaah masjid Al Khoirot,
adat baik tersebut di lanjutkan oleh ustadz zainul ufi dan ustadz-ustadz lainnya.

Kyai Zainul Ufi saat membaiat kepada santri yang sudah khatam Al Qur’an supaya tetap semangat mengaji, karena khatam Al-Qur’an 1 kali belum jaminan bisa membaca dengan lancar, kami berpesan tetap semangat mengaji sampai khatam 3 kali, dawuh Ustadz Zainul Ufi.

Selain dekeman, malam 27 ramadhan juga merupakan malam puncak khataman/khotmil qur’an oleh santriwan atau santriwati.

“Disetiap malam dibulan Ramadhan masjid Al Khoirot ini selalu dipenuhi Ratusan anak-anak santri yang sedang mengaji Al Quran dan puncaknya adalah di acara khataman/khotmil quran santriwan dan santriwati, yang dilaksanakan dimalam 27 ramadhan, dan dimalam itu juga semua pemuda-pemudi masyarakat hadir berkumpul bersilaturrohim dan berdoa bersama dimasjid” jelasnya.

Harapannya semoga dimalam 27 ramadan bisa mendapat keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Menurut Misbahuddin selaku Ustadz di Masjid Al Khoirot, setidaknya malam ini terdapat 90 ingkung ayam yang dibawa warga dengan sukarela Jumlah tersebut berasal dari 11 santri yang khataman Quran dan selebihnya dari jamaah masjid atau masyarakat sekitar, imbuh Ustadz Misbah.

 

(Red).

Array
Related posts