Houl KH. Umar Bin Abu Syujak, K. Wahib beberkan Keluarga Besarnya
Aktualberita.id – Info Jepara.
Mengenal silsilah keluarga sangatlah bermanfaat bagi setiap generasi, selain menguatkan persaudaraan juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur keluarga. Itulah mengapa Haul menjadi tradisi yang perlu dijaga.
Haul Bani KH.Umar Bin KH. Abu Syujak,
ibu nyai Madani dan ibu nyai Syarifah di Magbaroh Klitik, Desa Jambu Timur Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara, kembali digelar Rabu (26/7/2023)
Berbagai jadwal acara akan dilangsungkan mulia pukul 15.30 WIB. seperti Tahtimul Qur’an, Tahlil dan Maulid serta mauidhoh oleh Gus Muhammad Ubaidil Khobir bin KH. M Ibnu Sahil Nawawi dari Sinanggul Jepara.
M. Shalahuddin Hudun selaku khodimul houl mengatakan, “Kami selaku khodimul houl akan menyelenggarakan kegiatan rutinan setiap tanggal 9 Muharom,” ujarnya.
Ditempat terpisah K. Wahib salah satu keluarga besar Bani KH. Umar bin Abu Syujak saat ditemui awak media dikediamannya menjelaskan, “KH.Umar bin KH. Abu Syujak, beliau adalah simbahnya KH. Hasan Asykari (mbah Mangli), cucu hingga cicit KH. Umar bin KH. Abu Syujak baik dari bani KH. Ahmad Imam maupun dari bani KH. Abdul Ghani sampai hari ini Alhamdulillah masih Istiqomah melanjutkan perjuangan beliau dalam menegakkan agama Rahmatan Lil’alamin,” jelasnya.
“Tak hanya itu, dari ibu nyai Syarifah ada cucu yang bernama KH.M. Ibnu Sahil bin KH. Nawawi, beliau juga adalah ulama besar. Selain itu, beberapa keturunan dari bani KH. Umar bin abu Syujak yang sampai saat ini namanya sering kita dengar antara lain Gus Munir , Gus Muhammad Tohir (Grabag), Gus Ahmad Ridho (Ungaran), Gus Musyaffa (Grabag), Gus Aldo (Bekasi), Gus Umar Hasan (Kudus), Gus Muhammad Mas’ud (Kudus), Gus Muhammad Salahuddin Hudun (Mantingan), Gus Muhammad Ubaidil Khobir (Sinanggul) dan masih banyak lagi generasi penerus beliau,” imbuhnya.
“Persaudaraan yang tidak akan putus adalah persaudaraan karena Allah dan jika ada perkumpulan atau majelis yang didalam ada orang yang berdzikir, bersalawat maka itu adalah ibarat taman surga.” Pungkasnya.
Reporter: Khambali