Aktualberita.com, (Jepara),
Bank plecit sering dianggap sebagai lembaga yang merugikan usaha pedagang pasar. Namun, dalam kondisi tertentu, bank plecit dapat menjadi alternatif permodalan atau pembiayaan.
Mengenal Bank plecit atau disebut koperasi simpan pinjam yang merupakan lembaga permodalan dan pembiayaan yang menawarkan pinjaman uang dengan bunga tinggi. Bank plecit juga dikenal sebagai bank keliling, bank thithil, mbatak, atau bank emok.
Untuk ciri-ciri bank plecit yang paling mudah diketahui, yaitu berkeliling di pasar untuk menawarkan jasa pinjaman uang, menggunakan jaminan kepercayaan untuk mengadakan perjanjian utang piutang, menagihkan hutang secara harian atau mingguan dan memberikan bunga yang sangat tinggi.
Hal tersebut banyak terjadi di lingkungan wilayah kabupaten Jepara. Salah satunya di Desa Sekuro dan Desa di kecamatan Mlonggo yang berada di pesisir pantai Ngelak, Purancak dan pantai Pailus.
Dari informasi yang diterima, sebut saja ibu (K) yang harus bayar hutang ke bank plecit dari Pati, Kudus dan komunitas orang-orang Batak. Ibu (K) pun tiap Minggu harus membayar dan pasti ditagih ke rumahnya antara Rp 120.000, hingga Rp 260.000.
Saat dikonfirmasi awak, ibu (K) mengungkapkan, “Kalau nagih itu pasti mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, mempermalukan didepan umum dan pasti ditunggin dirumah sampai nasabahnya keluar, ” Ujarnya, Kamis (23/1/2025).
Ia menambahkan, “Gak itu saja mas, ucapannya itu loh yang tidak beretika dan ngancam bersama gerombolannya. Klo nasabah belum ada uang dan di hari itu juga harus bayar, ” imbuhnya.
Dalam hal hutang piutang dengan koperasi simpan pinjam, maka seseorang yang hutang ke koperasi harus dibayar. Jika tidak dibayar, koperasi dapat mengambil tindakan persuasif dengan cara musyawarah dengan anggota koperasi yang berhutang dan tindakan represif yaitu melakukan tindakan hukum.
Ia melanjutkan, kata ibu (K), “Namanya hutang pasti dibayar, tapi ya sama-sama tau posisi di zaman sekarang ekonomi tidak baik-baik saja, tapi ya dikasih kelonggaran dan dispensasi. Jangan langsung hari ini harus bayar dan gunakan etika dan budi pekerti, ” harapnya.
“Kita tau sendiri, klo pinjam ke bank besar pasti ada jaminannya dan solusi terakhir yang tidak ada jaminannya ya ke bank plecit, ” ucapnya.
“Satu lagi, ada nasabah yang keluarganya berduka yaitu anaknya meninggal, eh bank plecit malah masih tungguin dan tetep nagih, jadi seakan-akan tidak punya perikemanusiaan dan tenggang rasa, mbok ya jangan gitu lah, ” Pungkasnya.
Sumber: AS