Editor; Miftah
AKTUAL-BERITA COM – KABAR JEPARA – Peranan pemuda dan mahasiswa Islam di era milenial. Peran Pemuda di tengah masyarakat yang nantinya menjadi generasi penerus. Dengan kondisi dan perubahan di era milenial
“Untuk semua pemuda dan para Mahasiswa yang hadir di acara ini generasi milenial agar supaya lebih terbuka lagi wawasan kebangsaan dan agamanya dan bisa menyelesaikan masalah yang ada, pentingnya mengetahui lebih dalam apa yang menjadi hakikat peran pemuda islam di era milenial, di tengah arus globalisasi, saat ini sudah memasuki tahun politik untuk tidak terbawa arus yang salah dengan banyak nya pilihan calon pemimpin 09/10/23.
“Sebagai muslim tentunya harus paham betul, apa yang menjadi tanggung jawab kita di mata allah, tanggung jawab sesama manusia dan tanggung jawab dimana pun kita berada.” ujarnya.
Dalam ceramahnya di acara ngaji bareng generasi milenial para pemuda dan mahasiswa atau yang sering kita dengar sebagai generasi cerdas, ustadz Nuryanto memaparkan seorang yang menginginkan perubahan dalam Bangsanya harus cerdas memilih calon pemimpinnya, maka dari itu mari kita semua mendo’akan bakal calon pemimpin yang milenial yang tau tentang kehidupan para kaula muda diera milenial ini, contoh dan tirulah sosok Mas Gibran yang Calm tapi pasti.
“jangan engkau habiskan untuk apa masa mudamu? Rasulullah bersabda (tidak akan bergeser kaki anak adam “manusia” pada hari kiamat nanti dihadapan rabb-Nya)” ujarnya.
Bagaimana cara agar pemuda islam di era globalisasi agar tidak tergerus arus yang salah. Ustadz Nuryanto sedikit menyentil, “kalau di nasehati pasti tidak di dengarkan dengan baik. masuk telinga kanan, keluar telinga kiri,”sindirnya
“Saya mengikuti komunitas, di dalam komunitas tidak cuma ngaji tapi ada aksi sosial, ada kegiatan sosial. Kemudian kita rangkul, kita lihat sifat para pemuda dan kita arahkan.” ujarnya.
Ustadz Nuryanto menuturkan, pemuda milenial jangan mudah memamerkan kekayaan, harta dan rasa tinggi hati, karena pemahaman kepada agama itu kurang. Dan menjadi orang yang terpisah dari petunjuk, maka menjadilah pemuda seperti Mas Gibran,” tambahnya sambil menunjuk ke arah photo Mas Gibran.
“Demi allah, hidupnya pemuda itu dengan ilmu dan taqwa. Jika keduanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada. (Imam Syafi’e)”. ujarnya
Sebagai penutup ustadz Nuryanto menuturkan, ada seorang pemuda milenial yang saat ini jadi idolanya masyarakat terutama generasi milenial yang menginginkan pemimpin yang inovatif, energik, smart dan sekarang saatnya yang muda yang berjaya seperti Mas Gibran,”
“Bagi pemuda yang diistimewakan oleh Allah, allah tidak akan membebani pemuda itu di luar batas kemampuannya, Dengan menghadirkan sosok yang mampu dan dianggap bisa memberi solusi , maka orang itu dapat mengerti, apa yang disampaikan oleh pemimpinnya, melalui pemuda pilihan seperti Mas Gibran yang mempunyai niat baik untuk memimpin bangsa ini, maka allah akan permudah jalan baginya. Agar jadi pemimpin yang faham generasi milenial yang dicintai masyarakat.
Seusai acara pengajian semua yang hadir para pemuda dan mahasiswa melakukan Do’a bersama agar MK mengabulkan batas usia cawapres menjadi 35 tahun dan mas Gibran bisa masuk menjadi salah satu kandidat terkuat untuk mendampingi Calon Presiden pada Pemilihan umum tahun 2024 mendatang.
(Rofik).