Penulis : Muhlis Rachmad, S.Pd (Guru SMK Darul Musyawaroh Bangsri Berbasis Pondok Pesantren).
Jepara – Jawa Tengah.
Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia, atau istilah lain pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia.
Pendidikan merupakan usaha etis dari manusia untuk manusia dan untuk masyarakat manusia. Pendidikan dapat mengembangkan bakat seseorang sampai pada tingkat optimal dalam batas hakikat individu, dengan tujuan supaya manusia dan masyarakat terus-menerus mencapai martabat, baik berproses di pendidikan formal sekolah ataupun pendidikan non formal di pondok pesantren.
Dalam mengawal serta upacaya mewujudkan pendidikan non formal di pondok pesantren, harus ada faktor yang menunjang salah satunya adalah pelayanana bimbingan konseling dalam konteks agama, Untuk menunjang bimbingan konseling Islam di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri, bimbingan konseling Islam di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri memiliki faktor Pendukung kegiatan bimbingan konseling Islam di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri adalah kesadaran santri akan pentingnya bimbingan konseling Islam untuk menangani permasalahan yang dialaminya, ketelatenan dan kesabaran para pembimbing dalam membimbing santrinya.
Hambatan dalam kegiatan bimbingan konseling Islam yaitu keadaan santri dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi perilaku mereka dan padatnya kegiatan santri di dalam kegiatan belajar mengajar sekolah XII yang terkadang membuat santri tidak disiplin, terkadang pembimbing sibuk akan tugas diluar pondok pesantren yang menjadikan tertundanya kegiatan bimbingan konseling Islam di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri dan juga terdapat beberapa santri yang terkadang masih belum memiliki kesadaran akan pentingnya bimbingan konseling Islam dengan perilaku-perilaku yang masih menyeleweng.
Bimbingan konseling Islam di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri menggunakan dua metode yaitu metode individu dan metode kelompok. Pertama, metode individu yaitu pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung kepada santri secara individu. Kedua, metode kelompok yaitu pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan kelompok.
Kemudian faktor pendukung dan penghambat bimbingan konseling Islam di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri yang pertama pendukung kegiatan bimbingan konseling Islam adalah kesadaran santri untuk melakukan kegiatan bimbingan konseling Islam yang ada di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri, kesabaran pembimbing dalam membimbing santri menghadapai masalah, yang kedua adalah faktor penghambat pelaksanaan bimbingan konseling Islam yang ada di pondok pesantren Darul Musyawaroh Bangsri permasalahan yang terkadang tidak secara langsung ditangani dikarenakan pembimbing sibuk dengan tugas yang lain diluar pondok pesantren.