Edy Sujatmiko yang Kemarin Didemo, Hari ini Jadi Narasumber Sukses Tangani Stunting

(Foto. Edy Sujatmiko Sekda Jepara).

Editor: Miftah

aktual-berita.com – Info Jepara.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko sedang mengalami dua hari yang kontradiktif. Jika pada Rabu (26/7/2023) kemarin, pendemo mempersoalkan anggaran penanganan stunting yang dialokasikan di Jepara, Kamis siang (27/7/2023), dia justru didaulat menjadi narasumber kisah sukses penanganan tersebut, di Hotel @Hom Kudus.

Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Jepara menjadi daerah yang paling berhasil menurunkan prevalensi stunting di eks-Karesidenan Pati, Kamis (27/7/2023).

Eka Sulistija Ediningsih selaku Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, “Kami undang dalam kapasitas beliau sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jepara, karena beliau berhasil menekan prevalensi stunting hingga 18 persen. Itu angka terendah di eks-Karesidenan Pati. Beliau saya minta berbagi pengalaman dalam praktek pelaksanaan percepatan penurunan stunting dengan mengoptimalkan anggaran APBD dan Dana Desa,” katanya.

Ia juga menjelaskan, “Sharing best practice dan kiat sukses itu, untuk dipelajari daerah lain. Hal itu diagendakan dalam Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Wilayah Eks-Karesidenan Pati,” jelasnya.

Menurut Eka, “Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah para kepala Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Kemenag, perangkat daerah yang menangani Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan, Tim Penggerak PKK Kabupaten, hingga Satgas dan Sekretariat Stunting Provinsi Jawa Tengah,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Saat menyampaikan best practice-nya, Edy Sujatmiko memberi materi Praktik Baik Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten Jepara. Dia menyebut, pihaknya tidak berhenti pada keberhasilan menekan stunting hingga tinggal 18 persen,” imbuhnya .

Dalam kesempatan tersebut Edy Sujatmiko mengatakan, “Kami melanjutkan aksi konvergensi penurunan stunting dengan melibatkan 13 perangkat daerah,” kata Edy Sujatmiko.

“Tak hanya itu, Masing-masing perangkat daerah diintervensi pola penganggarannya untuk memastikan semua mendukung penurunan prevalensi stunting. Sedangkan di tingkat desa, kami tetapkan 60 desa di 5 kecamatan yang tahun ini harus zero stunting sebagai pilot project,” lanjut Edy.

“Selain itu, UPPKS dan UMKM diajak membuat produk berbahan ikan untuk makanan tambahan.” pungkasnya.

Pewarta : aktual-berita.com

Array
Related posts