Ritual Suronan Purnama di Pantai Ombak Mati: BKN dan Warga Umum Gelar Selamatan dan Kungkum untuk Keberkahan

Aktual Berita.Com Jepara, 10 Juli 2025 — Dalam balutan suasana purnama yang syahdu, keluarga besar Bokor Kencono Nusantara (BKN) bersama masyarakat umum menggelar Ritual Suronan dan Selamatan di Pantai Ombak Mati, Desa Bondo, Jepara, pada malam 15 Purnama. Kegiatan ini dilangsungkan sebagai ungkapan syukur sekaligus doa bersama memohon keberkahan dari Sang Penguasa Jagad—kesehatan, keselamatan, kecukupan rezeki, dan panjang umur yang barokah.

Acara ini dihadiri oleh segenap anggota BKN, warga sekitar, dan berbagai elemen masyarakat. Turut hadir pula Penasehat BKN Bapak Wienarto, Sesepuh BKN Eyang Sriyanto, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aktivis komunitas yang berkolaborasi penuh khidmat dalam menyukseskan kegiatan spiritual tersebut. Dukungan pengamanan turut diberikan oleh personel Banser dan relawan yang mengawal prosesi hingga selesai, termasuk saat ritual kungkum (mandi laut bersama) berlangsung dengan tertib.

Acara dibuka dengan syahdunya Kidung Bokor Kencono yang dilantunkan oleh Bapak Wienarto, menciptakan aura kedamaian dan ketenangan yang menyatu dengan semilir angin malam pantai. Suasana hening dan khidmat mengiringi sambutan dari Ketua BKN, Ibu Eny Indrayani, yang menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang hadir. Ia menegaskan bahwa ritual ini adalah bagian dari pelestarian budaya luhur dan bentuk nyata dari spiritualitas yang membumi.

Sambutan mendalam juga disampaikan oleh Eyang Sriyanto, yang mengajak hadirin untuk memahami nilai-nilai sejati dalam kehidupan: roso, cipto, dan karsa yang selaras dengan ketauhidan. Dalam “ular-ular” atau wejangan budayanya, Eyang menekankan pentingnya mengenali jati diri dan sejarah leluhur sebagai dasar untuk membentuk laku hidup yang seimbang antara budaya, agama, dan keyakinan. Ia juga membagikan cerita-cerita sejarah sebagai tambahan wawasan yang memperkaya nilai acara tersebut.

Puncak acara ditandai dengan doa bersama yang khusyuk, dilanjutkan dengan prosesi kungkum di laut—sebuah simbol penyucian diri, pembersihan lahir batin, sekaligus bentuk pengobatan spiritual. Setiap peserta membawa harapan dan niatan pribadi dalam prosesi tersebut sesuai keyakinannya masing-masing.

Ritual ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya dan spiritual Jawa tetap hidup dan relevan, membawa pesan harmoni antara manusia dengan alam dan Sang Pencipta.***

M Adi Sunarto

Aktual Berita.Com.

Array
Related posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *